Jumat, 20 Maret 2015

EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN

EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kataYunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 -1914).
Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan juga dimaknai sebagai suatu studi (kajian) yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang layak di dalamnya. Perbedaan utama “ilmu lingkungan” dan “ekologi” adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam.
Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi, ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ”ekologi”.
Berdasarkan struktur dan fungsi ekosistem, maka seseorang yang belajar ekologi harus didukung oleh pengetahuan yang komprehensip berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan seperti: taksonomi, morfologi, fisiologi, matematika, kimia, fisika,
agama dan lain-lain. Belajar ekologi tidak hanya mempelajari ekosistem tetapi juga otomatis mempelajari organisme pada tingkatan organisasi yang lebih kecil seperti individu, populasi dan komunitas. Menurut Zoer´aini (2003), Seseorang yang belajar ekologi sebenarnya mempertanyakan berbagai hal antara lain adalah:

1.      Bagaimana alam bekerja
2.      Bagaimana species beradaptasi dalam habitatnya
3.      Apa yang diperlukan organisme dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
4.      Bagaimana organisme mencukupi kebutuhan materi dan energi
5.      Bagaimana interaksi antar species dalam lingkungan
6.      Bagaimana individu-individu dalam species diatur dan berfungsi sebagai populasi
Aplikasi ilmu ekologi dengan prinsip-prisip dasarnya apabila dipergunakan secara benar dan bertanggungjawab sebenarnya dapat memperbaiki segala kerusakan yang telah terjadi dan mencegah terulangnya peristiwa-peristiwa yang sangat tidak diinginkan. Ekologi menganut prinsip keseimbangan dan keharmonisan semua komponen alam.

AZAS-AZAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Pengetahuan yang baru merupakan praduga Hipotesis. Hipotesis yang telah diujicoba kebenarannya, dapat dilakukan penyamarataan kesimpulan secara umum kebenarannya. Asas-Asas dihasilkan dari :
a.       Pengamatan
b.      penelaahan
c.       penelitian
Beberapa asas menjadi Landasan Pengetahuan
Digunakan untuk kegiatan dan tindakan ke arah yang lebih tepat. Asas yang telah jenuh diuji coba kebenarannya
Asas-asas lingkungan merupakan kondisi dan tata hubungan antar komponen lingkungan mempunyai keteraturan/ menganut asas tertentu.
·         Bermanfaat untuk landasan pengelolaan lingkungan
·         Penyimpangan asas dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan.


Asas-asas pengetahuan lingkungan terdiri dari 14 asas. Diantaranya, yaitu :
Sumber daya Alam:                            Keanekaragaman:
Asas 1                                                 Asas 6
Asas 2                                                 Asas 7
Asas 3                                                 Asas 8
Asas 4
Asas 5

Stabilitas Ekosistem:                           Populasi:
Asas 9                                                 Asas 13
Asas 10                                               Asas 14
Asas 11
Asas 12

Asas-asas mengenai Sumber daya Alam
Sumber daya alam merupakan semua kekayaan alam (yang terdapat dalam litosfer, hidrosfer dan atmosfer) yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia.
Asas 1
Semua energi yang memasuki organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan.
Asas 2
Tidak ada sistem pengubahan energi yang benar-benar efisien.
Asas 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk sumber daya alam.
Asas 4
Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit pengadaannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum.
Asas 5
Ada dua jenis sumber daya alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
Asas 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Asas 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah diramal”.
Asas 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keaneka-ragaman takson, bergantung kepada nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Asas 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitas.
Asas 10
Dalam lingkungan stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai asimtoot.
Maksimasi efisiensi penggunaan energi dan minimasi pemborosan energi.
Asas 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap (muda).
Asas 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.
Asas 13
Lingkungan yang secara fisik mantap (dewasa) memungkinkan terjadinya keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap (dewasa), yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi. 
Asas 14
Derajat pola keteraturan naik turunnya populasi bergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nantinya akan mempengaruhi populasi itu.