1. Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana
teknik industri?
2. Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA
menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari!( 5 contoh dan analisis)
3. Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA professional
dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) berdasarkan pendapat pribadi.
4. Berikan contoh profesi yang sesuai untuk
sarjana teknik industri, serta jelaskan jobdesknya!
Jawaban:
1. Berdasarkan pertanyaan mengenai kepakaran
seorang sarjana teknik industri, terlebih dulu dapat diartikan bahwa pengertian
kepakaran merupakan pengetahuan yang ekstensif
dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan
pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih
baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar). Sedangkan
pengertian dari teknik industri itu sendiri menurut Institute
of Industrial Engineers (IIE) teknik
industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem
terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi untuk
menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari
sebuah sistem terintegrasi, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keahlian
dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial serta prinsip dan
metodologi teknik/rekayasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepakaran
seorang sarjana teknik industri adalah mampu memecahkan masalah secara
ekstensif dan spesifik dari hasil pelatihan, pengalaman baik dalam bidang
permasalahan manusia, material, peralatan dan energi secara terintegrasi agar
dapat mejelaskan dan mempredeksi masalah yang ada dan mengevaluasi agar tidak
terjadi permsalahan yang sama dengan berfokus pada perancangan dan peningkatan
serta instalasi system. Secara sederhana kepakaran sarjana teknik industri
dijelaskan pada gambar berikut.
Sumber: http://prabudx.blogspot.co.id/2012/02/keahlian-lulusan-teknik-industri.html
2. Etika biasanya berkaitan
erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu
“mos”, dan dalam bentuk jamaknya “mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau
cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Berdasarkan pengertian di atas karakter
tidak ber-ETIKA sangatlah masih sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
bebrapa contoh karakter berikut:
a.
Berbohong
Merupakan kebiasaan berkata yang sama sekali berbeda dengan
keadaan sebenarnya dan dilakukan untuk menutupi suatu kejadian yang sebenarnya.
Contoh seorang karyawan yang berbohong izin sakit untuk tidak masuk kerja yang
pada kenyataanya dia memiliki urusan lain.
b.
Tidak disiplin
Merupakan kebiasaan yang tidak dapat mengatur diri dengan
kebutuhan sehari-hari sehingga biasanya menimbulkan keteledoran dan tidak dapat
mempertanggung jawabkan hal yang dilakukannya dengan tepat waktu. Contoh
seorang siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah karena lupa.
c.
Sering ingkar janji/ Tidak memiliki komitmen
Merupakan kebiasaan buruk yang terjadi saat salah satu pihak
tidak memenuhi janji yang telah disepakati dua belah pihak sebelumnya. Contoh ketika
seorang siswa berjanji dengan temannya untuk pergi atau berangkat sekolah
bersama, tetapi keesokan harinya ia malah berangkat dengan teman yang lain.
d.
Sikap tidak menghargai dan menghormati orang lain
Sikap menghargai dan menghormati adalah sikap taat, berbakti,
patuh dan sungkan terhadap orang lain terutama pada orang yang lebih tua. Contoh
sikap tidak menghargai dan menghormati adalah ketika seorang anak diberikan
nasehat oleh orang tuanya tidak menghiraukannya bahkan cenderung melanggar
nasehat tersebut.
e.
Sikap tidak perduli lingkungan
Merupakan kebisaan tak acuh terhadap sekitar cenderung
mengabaikan hal yang mengenai lingkungan. Contoh kebiasaan ibu rumah tangga
yang membuang sampah pada kali yang sebenarnya bukan merupakan tempat untuk
membuang sampah sehingga tidak perduli dampak yang ditimbulkan seperti banjir
dan penyakit.
3. Etika disesuaikan dengan
aturan atau norma yang berlaku di lingkungan pekerjaannya sehingga setiap pekerjaan
dimanapun memliki etikanya tersendiri. Berikut ini adalah contoh :
a.
Sering kali datang
terlambat.
Pada lingkungan kerja seperti apapun, datang terlambat
merupakan tindakan yang tidak patut untuk dilakukan. Biasanya akan ada sanksi
untuk seseorang yang datang terlambat.
b.
Melakukan kegiatan yang semestinya tidak dilakukan dalam
bekerja seperti tidur, bermain game, makan-minum bukan pada jamnya. Kegiatan
ini biasanya mendapatkan toleransi dari berbagai lingkungan kerja.
c.
Membocorkan rahasia perusahaan tempat bekerja.
Di luar negeri, sering terjadi perselisahan karena ada yang
membocorkan rahasia perusahaan sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
d.
Memakai
kekuasaan seenaknya
Seorang
direktur yang baik bukan hanya memerintah dan menerima hasil pekerjaan
karyawannya tetapi juga peduli terhadap bawahannya, memberikan apresiasi dan
kepedulian bagi setiap para pekerjanya, serta terjun langsung untuk mengontrol
dan mengawasi pegawainya, perusahaan akan berjalan dengan harmoni dan
berkembang pesat apabila karyawan dan atasannya dapat bekerja sama dengan baik
dan memiliki hubungan yang baik sehingga setiap pekerja sangat menikmati
pekerjaannya.
e.
Tidak
konsisten dalam bekerja
Seorang
pekerja melakukan pekerjaan selain dari jobdesk yang telah ditentukan tidak
masalah apabila pekerjaannya telah selesai tetapi jika belum selesai pekerja
tersebut ingin mengerjakan pekerjaan lain hanya karena keuntungannya lebih
besar berarti dia tidak memiliki etika professional.
4. Bidang keahlian teknik industry pada Sistem
Manufaktur terdiri dari Production Engineer/Officer/Manager, Facility Layout
and Plant Designer, Product Design and Development, PPIC Officer/Manager,
Maintenance Office/Manager. Bidang keahlian Manajemen Industri terdiri dari
Business Excellence Team, Standard and Procedure Development Officer, Marketing
Manager, QA (Quality Assurance) Officer/Director, Process Planner, Operations
Staff until Directors. Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi
terdiri dari Plant Energy Manager, Building/Facility Energy Manager, Utility
Energy Auditor, Utility Energy Analyst, Consulting Energy Engineer/Manager, DSM
Auditor/Manager.
Dengan jobdesknya sebagai berikut:
a. Manajemen produksi (Production
Engineer/Officer/Manager) adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya
mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan
dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan
sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi
menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
b. Facility Layout and Plant Designer merupakan
salah satu bidang keahlian teknik industri yang tugasnya merancang dan
memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun kerja, bagaimana susunan dan
urutan fasilitas kerja terbaik sehingga aliran barang atau proses bisa berjalan
dengan tanpa hambatan atau berbelit-belit sehingga memakan waktu yang berharga.
Facility Layout and Plant Designer memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu
dapat menyimpan rahasia kekurangan dan kelebihan fasilitas yang dimiliki
perusahaan tersebut, tidak menyalahgunakan fasilitas yang akan dirancangnya,
memperbaiki layout seefisien mungkin dengan dana yang tidak disalahgunakan.
c. Product Design and Development (Desain dan
Pengembangan Produk) merupakan bidang keahlian teknik industri yang tugasnya
merancang dan membuat inovasi suatu produk yang akan diproduksi, memilih
material yang cocok digunakan untuk produk yang akan dibuat. Produk bukan hanya
terus dirancang sepanjang perusahaan terus berdiri, tetapi juga membuat
rancangan produk baru untuk bersaing dengan competitor yang lain agar tidak
gulung tikar dan memikat masyarakat. Product Design and Development memiliki
kode etik dalam bekerjanya, yaitu menjaga rahasia perusahaan mengenai inovasi
produk yang belum diluncurkan, tidak membocorkan rahasia perusahaan yang
menjadi tolok ukur kemajuan perusahaan.
d. PPIC Officer/Manager memiliki tugas dalam penyusunan
jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap seluruh fasilitas produksi
serta bagaimana menyimpannya, untuk memastikan bebas hambatannya proses
produksi, tentunya harus memperhatikan bahwa semua material utama dan pendukung
harus tersedia ketika produksi dilakukan. PPIC Officer/Manager memiliki kode
etik dalam bekerjanya, yaitu menggunakan dana untuk pengadaan material sebaik
mungkin dengan tidak menyalahgunakannya, tidak membocorkan rahasia dari proses
produksi yang dilakukan.
e. Maintenance Office/Manager memiliki tugas menjaga tingkat
operasi dari setiap sumber daya (mesin, peralatan dsb) dalam
kondisi optimal melalui manajemen pemeliharaan. Maintenance Office/Manager
memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu membuat jadwal pemeliharaan mesin,
peralatan dsb dengan dana yang telah ditentukan, tidak membocorkan rahasia
perusahaan mengenai peralatan apa saja yang di-maintenance secara berkala .
f. Business Excellence Team memiliki tugas sebagai
pemimpin yang membangun sebuah tim kerja yang hebat (bagus), bagaimana
membangun tim dengan kerjasama yang baik yang dapat membantu kelancaran proyek
tersebut dilaksanakan. Karena dengan adanya Tim Hebat (Super Team), dapat
mencapai kesuksesan. Sebagai seorang pimpinan, harus membangun sebuah tim yang
hebat agar kesuksesan bisa diraih dengan hasil optimal dan tepat waktu.
Business Excellence Team memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu tidak
berbicara yang dapat menyinggung rekan satu tim agar selalu terjalin
kekompakan, menjaga rahasia masing-masing tim dan menghormatinya sebagai
manusia yang tidak luput dari kekurangan, mencari kelebihan masing-masing tim
dan menggunakannya secara bijaksana dalam rangka memajukan dan meraih
kesuksesan.
g. Standard and Procedure Development Officer
memiliki tugas mengevaluasi standar waktu kerja dan merancang cara kerja
manual terbaik. Membuat bagaimana seluruh sistem kerja berjalan dengan
sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas yang seharusnya. Standard and
Procedure Development Officer memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu tidak
menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan, mengetahui kelebihan dan
kekurangan pekerja dan menghormatinya dengan tidak memanfaatkan kekurangan
masing-masing pekerja.
h. Marketing Manager memiliki tugas bertanggung
jawab terhadap manajemen bagian pemasaran, bertanggung-jawab terhadap perolehan
hasil penjualan dan penggunaan dana promosi. Selain itu, manajer pemasaran juga
bertugas sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan, membina
bagian pemasaran serta membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran, membuat
laporan pemasaran kepada direksi. Marketing Manager memiliki kode etik
dalam bekerjanya, yaitu berkata sejujur mungkin kepada konsumen dengan tidak
dibuat-buat, menarik perhatian konsumen dengan cara yang tidak curang, tidak
memaksa konsumen agar harus tertarik dengan produknya, menjaga rahasia
perusahaan mengenai kekurangan produk tersebut.
i.
QA (Quality Assurance)
Officer/Director memiliki tugas menjamin mutu produk yang
berasal dari mutu proses yang baik. Kualitas produk merupakan hal yang paling
penting, karena konsumen memiliki kebutuhan yang tinggi akan kualitas produks
yang baik. QA (Quality Assurance) Officer/Director memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu menjaga rahasia perusahaan mengenai peningkatan kualitas
produk yang merupakan salah satu rahasia yang paling penting yang membedakan
dengan kompetitor lainnya.
j.
Process Planner memiliki
tugas mejadwalkan produksi setiap mesin didekorasi, membuat material request
(MR) dan manufacturing order (MO), memantau output produksi harian didekorasi,
serta menghitung efesiensi produksi. Process Planner memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu memesan material kepada supplier sesuai dengan yang telah
dijadwalkan.
k. Operations Staff until Directors memiliki
tugas memastikan jalannya produksi dan operasi secara efisien dan efektif
hingga mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang terbaik (excellence).
Operations Staff until Directors memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu
dapat menyimpan rahasia kekurangan dan kelebihan fasilitas yang dimiliki
perusahaan tersebut, tidak menyalahgunakan fasilitas yang akan dirancangnya,
memperbaiki layout seefisien mungkin dengan dana yang tidak disalahgunakan.
l.
Plant Energy Manager
memiliki tugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja/ Preparation
and selection, pengembangan dan evaluasi karyawan / development and evaluation,
Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / compensation and protection.
Plant Energy Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menyeleksi
tenaga kerja sesuai denga keahlian dibidangnya dengan tidak membocorkan
kekurangan dari pekerja tersebut pada saat bekerja, memberikan pertanyaan
sejujur mungkin kepada calon pegawai dan tidak memojokkan calon pegawai jika
tidak memenuhi spesifikasi pegawai yang dibutuhkan.
m. Building/Facility Energy Manager memiliki tugas
membuat perencanaan keseluruhan proyek, pengerahan (mobilisasi) sumber daya,
pengerahan (menggerakkan) partisipasi masyarakat, pengganggaran, pelaksanaan
pembangunan yang ditangani langsung oleh pemerintah, koordinasi, pemantauan dan
evaluasi, serta melakukan pengawasan. Building/Facility Energy Manager memiliki
kode etik dalam bekerjanya, yaitu menggunakan sebaik mungkin dana yang telah
diberikan untuk pembangunan proyek tersebut, berkata dengan sebaik mungkin
kepada pemerintah dengan tidak mengada-ada misalnya penambahan dana
pembangunan.
n. Utility Energy Auditor memiliki tugas menghitung
audit energi yang digunakan untuk proyek atau produksi. Energi dihitung untuk
mengetahui banyaknya energi yang telah digunakan untuk dilakukan perbaikan
selanjutnya agar dapat digunakan lebih efisien dari sebelumnya. Utility Energy
Auditor memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata jujur kepada pemilik
perusahaan jika energi yang digunakan melebihi batas yang telah ditentukan,
melakukan audit dengan sejujur mungkin dan tidak memojokkan suatu bagian dari
perusahaan jika terdapat kejanggalan mengenai energi yang telah digunakan.
o. Utility Energy Analyst memiliki tugas
menganalisis energi yang digunakan dalam proses produksi (proyek), merencanakan
ulang energi yang akan digunakan selanjutnya untuk proyek selanjutnya secara
efisien. Utility Energy Analyst memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu
memberikan hasil analisis penggunaan energy secara jujur kepada perusahaan,
tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan sebagai utility energy
analyst. Menjaga sebaik mungkin rahasia perusahaan kepada pihak lai yang tidak
bersangkutan.
p. Consulting Energy Engineer/Manager memiliki
tugas membantu manajemen konstruksi, mulai dari perizinan, pembangunan,
penyerahan/pra operasional, operasional/memanage building, dan juga
marketing. Consulting Energy Engineer/Manager memiliki kode etik dalam
bekerjanya, yaitu berkata sejujur mungkin mengenai apa yang harus dilakukan
bagi perusahaan dalam menjalankan proyeknya, tidak menjerumuskan kliennya
kepada tindakan-tindakan yang tidak seharusnya dilakukan, membimbing dan member
masukan sebaik mungkin agar proyek yang ditanganinya dapat berhasil dan sukses,
tidak membocorkan rahasia kliennya kepada pihak lain yang tidak bersangkutan.
q. DSM Auditor/Manager memiliki tugas meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan yang digunakan oleh perusahaan listrik
untuk mempengaruhi pelanggan tentang waktu dan intensitas penggunaan energi
listrik sedemikian rupa sehingga dapat merubah kurva beban sesuai dengan dari
sisi pasokan perusahaan sehingga saling menguntungkan antara pelanggan dan
perusahaan listrik. DSM Auditor/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya,
yaitu berkata jujur kepada pemilik perusahaan dan tidak memperngaruhi konsumen
melalui jalan negative sehingga konsumen tidak lagi mempercayai perusahaan tersebut.
Membuat laporan se-transparan mungkin agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan dengan menyalahgunakan laporan yang akan dibuatnya.
Sumber:http://prameswari-rizcha.blogspot.co.id/2012/06/profesi-bagi-lulusan-teknik-industri.html